Senin, 16 April 2012

ATURAN PAKAI ANTIBIOTIK


Antibiotik merupakan substansi kimiawi yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain dengan tujuan untuk pengobatan penyakit infeksi.

Antibiotik berdasarkan sifat kerja terhadap bakteri terbagi dalam dua golongan:

1. Bakteriosida.
Bersifat membunuh bakteri, meliputi derivate penicillin.

2. Bakteriostatik.
Bersifat megabit bakteri, meliputi derivate cloramphenicol, erythromycin, dan sulfonamida.
Aturan pakai antibiotika tidak boleh sembarangan agar memperoleh hasil kesembuhan terhadap penyakit tertentu yang maximal. 

Terdapat beberapa aturan yang berkaitan dengan pemakaian antibiotika, sebagai berikut :

Antibiotika harus diminum dalam selang waktu yang teratur dan tetap agar mendapatkan kadar obat dalam darah yang lebih stabil di sekitar kadar optimal untuk mencapai efek terapi .

Antibiotika maupun obat yang mengandung unsur antibiotika sebaiknya diminum pada saat perut dalam keadaan kosong, paling cepat setengah jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Hal ini bertujuan agar obat dapat dicerna dan diharapkan diperoleh kadar optimal dalam darah untuk terapi.

Antibiotika terutama derivate tetracycline sebaiknya tidak diminum bersama susu atau obat sakit maag, karena di dalam keduanya terdapat unsur logam yang dapat berkaitan dengan antibiotika, sehingga mempersulit proses pencernaan dan penyerapan.

Penderita penyakit hati dan ginjal harus lebih hati-hati dalam penggunaan antibiotika, karena pada umumnya obat antibiotika dicerna dihati dan dibuang melalui ginjal, sehinggaa dapat memperberat fungsi hati dan ginjal yang mulai menurun. Gangguan fungsi kedua organ tersebut akan menyebabkan penimbunan dan peningkatan kadar antibiotika dalam darah, sehingga makin memperbesar resiko timbulnya efek samping yang tidak diharapkan.

Pada kasus tertentu misal demam thypoid, antibiotika harus diminum terus sampai beberapa hari setelah gejala penyakit tersebut hilang,dengan tujuan untuk mongering kemampuan terjadi karier ( bakteri masih menetap dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala klinis ) yang dapat memicu kekambuhan atau penularan penyakit.

Kombinasi diantara sesama antibiotika bakteriosida atau bakteriostatik secara klinis tidak merugikan, tetapi belum tentu menguntungkan dibanding penggunaan preparat tunggal. Penggunaan kombinasi antara antibiotika bakteriostatik kadang dapat merugikan, contohnya : kombinasi antara derivate tetracycline dan penicillin, tetracycline yang menghambat pertumbuhan bakteri dapat mengurangi penggunaan penicillin yang justru aktif terhadap bakteri yang sedang tumbuh cepat.

0 komentar:

Posting Komentar