Selasa, 17 April 2012

PROSEDUR PENGOBATAN LUKA


Peranan komponen darah dalam pengendalian infeksi dengan proses fagositosis reruntuhan sel dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme

Ini merupakan proses penyembuhan luka secara alami, namun proses penyembuhan ini dapat dipercepat dengan melakukan eksisi, debridemen dandrainase.

Eksisi.
Pada jaringan nekrotik dan terinfeksi dilakukan pembuangan jaringan dan selanjutnya dilakukan penjahitan luka, memberikan kesempatan luka bergranulasi atau dilakukan transplantasi kulit. Eksisi jaringan nekrotik dan terinfeksidilakukan secara mekanik dan pembuangan jaringan secukupnya agar tidak menimbulkan tegangan pada permukaan luka. Eksisi bisa dilakukan lapis demilapis, kemudian dilanjutkan penjahitan dengan mengusahakan tidak terbentuk kantung artefak subcutaneous.

Debridemen.
Pada luka terinfeksi dilakukan debridemen untuk mengeliminer jaringan rusak dan terinfeksi dengan metode sebagai berikut :

1. Kuretase.
Kuretase dilakukan dengan kuret untuk mengerok ( scraping ) jaringannekrotik dipermukaan dan bagian dalam luka sehingga terbentuk luka baru denganjaringan yang segar.

2. Kimiawi.
Secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan sodium hypochlorite, dikloramin, peroksida untuk melarutkan jaringan nekrotik, namun harus diperhatikan konsentrasi larutan yang dipakai.

3. Enzimatis.
Secara enzymatic dengan streptokinase, pankreatik dornase, tripsin dan streptodornase yang mampu melarutkan jaringan nekrotik tanpa merusak sel - selhidup.

4. Biologis.
Secara biologis jaringan mati akan difagositosis oleh mikroorganisme proteolitik dan menghasilkan nanah.Bila pengeluaran nanah tidak terhambat, maka luka akan membersihkan dirisendiri dan terjadi proses penutupan oleh jaringan granulasi yang sehat sehingga terjadi penyembuhan spontan. Proses ini akan berlangsung lama dan menghasilkan jaringan granulasi yang banyak sehingga menimbulkan bekas luka yang kurang baik.

Drainase.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan terapeutik yaitu mengalirkan akumulasi cairan dari dalam luka dan profilaksis untuk mencegah akumulasi cairan dalam luka baru. Pemasangan drain tidak boleh melalui luka asal, melainkan dibuat luka baru yang lain. Penggunaan drain ini disamping menguntungkan juga mempunyai efek samping seperti mempermudah penyebaran infeksi, bila tersumbat akan berubah fungsi sebagai korpora aliena, hilangnya eksudat berfibrin yangmembantu proses penyembuhan. Bahan drain bisa dari kain kasa steril yang dibentuk tali atau secara khusus terbuat dari karet ( penrose drain ) yang harus dilepas dalam waktu tidak lebih dari 24 jam.

0 komentar:

Posting Komentar