Senin, 16 April 2012

ASTHMA


Asthma merupakan keadaan yang ditandai dengan serangan berulang dispnea paroksimal yang mengakibatkan spasmodic broriki. Asthma disebabkan oleh berkerutnya otot polos saluran pernapasan, pembengkakan saluran lendir,serta pembentukan timbunan lendir yang berlebihan dalam rongga saluran pernapasan sehingga terjadi penyumbatan pada jalan napas.

Asthma dibedakanmenjadi dua, yaitu :

A. Asthma cardiale.
Sesak napas yang menjadi akibat kelainan jantung.

B. Asthma bronchial.
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan bagian bawah secara luas.

Tipe asthma bronchial meliputi :

1. Asthma alergi extrinsic ( atopik ).
Gejala sesak napas yang sering kambuh, ada kalanya hilang secara tiba – tiba tanpa banyak pengobatan. Serangan asthma biasanya terjadi karena kontak berulang kali dengan zat atau bahan penyebab alergi seperti debu, tungau, obat pembasmi serangga, tepung sari tumbuhan, bulu hewan, dll. Sebagian besar asthma ini hilang pada waktu puber dan dapat kambuh kembali pada waktu dewasa. Berdasarkan test tusuk kulit ( prick test ) menunjukkan hasil positif. Hasil tes darah menunjukkan bahwa kadar zat antibody jenis Ig E ( immunoglobulin E ) cukuptinggi.

2. Asthma non alergi intrinsic ( idiopatik ).
Asthma jenis ini timbul karena adanya gangguan psikis,olahraga berat, perubahan suhu yang drastis, dll. Asthma idiopatik cenderung menjadi kronis dan disertai batuk dengan produksi dahak berkelanjutan, sering dijumpai bersamaan dengan polip hidung dan rentan terhadap aspirin. Pengobatan terhadap asthma ini lebih sulit karena tidak ditemukan factor allergen specific. Berdasarkan test alergi pada kulit menunjukkan hasil negatif dan kadar Ig E ( immunoglobulin E ) dalam darah normal serta tidak ada respon dengan pemberian immunotherapy merupakan tanda asthmanon alergi intrinsic.

3. Asthma kombinasi.
Asthma jenis ini sulit dipastikan bersifat allergic atau non allergic.

4. Asthma komplikasi.
Asthma yang disebabkan oleh penyakit emfisema ( paru - paru membesar ), penyakit pada selaput pembungkus paru - paru, ruptura pada paru - paru akibat benturan keras atau penyakit lain.

5.Asthmatikus.
Penderita asthma jenis ini bisa tidak tertolong pada saat terjadi serangan dikarenakan obat pelonggar sesak napas yang lazim digunakan untuk serangan akut sudah tidak ampuh sehingga diperlukan alat bantu pernapasan.

Pengobatan terhadap asthma pada umumnya hanya untuk mengendalikan penyakit agar aktivitas penderita tidak terganggu. Pengendalian terhadap factor yang dapat memicu terjadinya asthma seperti asap rokok. Selain latihan napas dan latihan relaksasi untuk melonggarkan otot pernapasan, fisioterapi juga diperlukan untuk membuang dahak yang berlebihan. Olahraga sangat disarankan tertian yang mengandung nilai aerobik dengan waktu dan intensitas yang stabil.

0 komentar:

Posting Komentar