Sabtu, 14 April 2012

PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN SEBELUM HISTERECTOMY



Sebelum melaksanakan prosedur histerectomy, seorang wanita harus melalui pemeriksaan sebagai berikut :
  • Pemeriksaan pelvis.
  • Pap smear.
  • Diagnosa terhadap uterus abnormal.


Pemeriksaan dan diagnosa sebelum melaksanakan prosedurhisterectomy sebagai berikut :
  • Pada kasus nyeri pelvis, wanita umumnya mengalami keterbatasan prosedur eksplorasi operasi ( seperti laparoscopy ) untuk mengetahui penyebab lain dari nyeri.
  • Pada kasus perdarahan uterus abnormal, wanita memerlukan beberapa tipe contoh lapisan uterus ( biopsi endometrium ) untuk mengetahui adanya kanker atau pre-kanker pada uterus. Prosedur ini disebut "endometrial sampling ".
  • Pemeriksaan ultrasounds atau computerized tomography ( CT ) pada pelvis bisa dilakukan untuk peneguhan diagnosa pada wanita dengan nyeri pelvis atau kasus perdarahan uterus abnormal.
  • Pada wanita dengan pendarahan atau nyeri pelvis, pemberian terapi sebelum malaksanakan prosedur histerectomy juga dipertimbangkan.

Terapi sebelum pelaksanaan prosedur histerectomy sebagai berikut :

1. Wanita premenopausal ( masih dalam periode haid normal). Uterine fibroids dapat menyebabkan pendarahan tetapi tanpa rasa nyeri biasanya pertama disarankan sebagai terapi medis dengan hormon. Terapi non–hormonal juga tersedia, seperti asam tranexamic dan prosedur operasi lebih moderat, seperti ablasi yakni pemindahan lapisan uterus. Jika wanita masih mengalami pendarahan yang signifikan akan sangat menggangu aktivitas sehari -hari, bahkan pendarahan terus menerus dapat menyebabkan anemia ( rendahnya sel darah merah dalam kaitan dengan kehilangan darah ), dan pada pemeriksaan endometrial sampling tidak ada kelainan maka mungkin dipertimbangkan untuk malaksanakan histerectomy.

2. Wanita postmenopausal ( periode haid henti untuk selamanya ). Jika wanita tidak mempunyai kelainan pada endometrial sampling dan masih mengalami pendarahan abnormal yang persisten setelah diberikan terapi hormon, mungkin dipertimbangkan untuk melaksanakan prosedur histerectomy. Beberapa penyesuaian dosis atau perbedaan tipe hormon mungkin diperlukan untuk memutuskan perawatan medis yang optimal untuk masing - masing pasien.

0 komentar:

Posting Komentar