Sabtu, 14 April 2012

LUKA ( VULNUS / VULNERATIO )


Luka merupakan gangguan kontinuitas jaringan secara seluler maupun anatomis dari jaringan tubuh akibat traumatik atau operatif.

Gangguan kontinuitas jaringan ini dapat kulit tetap utuhatau kulit tidak utuh.
Klasifikasi vulneratio meliputi :

A. Vulneratio oklusa ( luka tertutup ).
Pada luka ini jaringan kulit tetap utuh, terjadi haemorhagi subkutan, sebagai akibat kontak dengan benda tumpul dan kerusakan dapat mencapai lapisan epidermis.

Tipe vulneratio oklusa adalah :
1. Kontusio ( luka memar ).
Kulit yang mengalami trauma dalam keadaan utuh, meskipun trauma pada keadaan ini dapat mencapai jaringan ikat, muskulatur, tendo, saraf dan tulang. Terlihat kebengkakan, sianotis dan gangguan fungsi. Bila mengenai daerah berongga akan mengakibatkan terjadi hernia traumatic. Pengumpulan darah berlebihan di bawah kulit akibat kontusio dapat terjadi dan menimbulkan kebengkakan yang disebut hematoma.

2. Abrasio ( luka lecet ).
Luka ini terbentuk akibat friksi dengan benda tumpul dan kasar pada permukaan kulit. Luka sangat sensitif,hemoragi minimal dan proses penyembuhan luka lama.

B. Vulneratio aperta ( luka terbuka ).
Luka yang terjadi akibat kontak dengan benda tajam atau tumpul, kerusakan jaringan lebih luas dan kulit tidak utuh, hemoragi lebih banyak, kemungkinan terjadi kontaminasi mikroorganisme lebih besar.

Tipe dari vulneratio aperta adalah :

1. Luka insisi.
Luka yang terjadi dapat secara sengaja ( luka operasi ) atau tidak ( lukaaksidental ) akibat benda tajam dengan tepi luka rata dan disertai hemoragi. Insisi yang lebih ke dalam dapat meliputi lapisan muskulatur, pembuluh darah,saraf dan tendo.

2. Luka laserasi ( luka sobek ).
Luka yang terjadi akibat kontak dengan benda tumpul yang dapat mengoyak kulit sehingga kemungkinan dapat menghilangkan sebagian kulit atau dapat disertai terbentuknya kantung subkutan.

3. Avulsio.
Pada luka ini ada sebagian kulit dan jaringan di bawah kulit yang hilang,sehingga permukaan luka lebar, terdapat hemoragi dan kemungkinan kontaminasi mikroorganisme.

4. Vulnus punktum ( luka tusuk ).
Terbentuk akibat tusukan benda yang berpenampang kecil dan tajam, permukaan luka kecil, mencapai lapisan jaringan lebih dalam, tidak berhubungan dengan rongga tubuh. Luka tusuk seringkali menyebabkan terjadi tetanus karena suasana di dalam jaringan anaerob. Termasuk tipe dari luka tusuk adalah luka gigitan (vulnus morsum ) oleh hewan anjing, kucing, tikus, hamster, dll ).

5. Luka penetrasi ( vulnus penetratum ).
Luka yang menembus rongga tubuh dan mengakibatkan infeksi pada peritoneum dan organ visera bila menembus rongga abdominal. Gangguan pernapasan dan emphisema subkutan bila menembus rongga dada namun kulit dalam keadaan utuh. Termasuk luka tembak ( vulnus skloperotum ) akibat benda kecil seperti peluru yang dapat menembus rongga tubuh dan mengakibatkan hemoragi di dalam rongga tubuh (hemoabdominal, hemothorak ).

0 komentar:

Posting Komentar