Jumat, 13 April 2012

Epilepsi


Epilepsi bukan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi, tetapi merupakan gangguan kronik pada otak akibat gangguan atau infeksi terdahulu yang menyerang otak. Tanda yang paling sederhana dan mudah dikenali bagi penyandang epilpsi adalah tiba – tiba kejang dengan mengeluarkan air liur berbusa dari dalam mulut. Gangguan ini muncul sebagai serangan dan terjadi berulang – ulang yang disebabkan terlepasnya muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak yang bersifat reversible dengan berbagai penyebab. Gejala yang timbul secara tiba – tiba akan menghilang secara tiba – tiba pula.
Epilepsi terbagi dalam 2 golongan besar :

A. Epilepsi umum

1. Petit Mall
Terjadi gangguan kesadaran secara mendadak ( absence ). Pada jenis epilepsi ini penyandang akan tampak diam tanpa reaksi untuk beberapa saat, kemudian melanjutkan aktifitasnya semula setelah sadar.

2. Grand Mall
Ditandai dengan kehilangan kesadaran, dilanjutkan kejang – kejang, keluar air liur berbusa dan sering disertai nafas mengorok pada saat serangan epilepsi umum.

3. Mioklorik Juvenil
Terjadi kontraksi otot singkat pada satu kelompok otot atau beberapa kelompok otot, dengan kekuatan kontraksi bervariasi dan yang tidak terlihat, kemudian lemah sampai yang kuat hingga terjadi sentakan hebat dan dapat menyebabkan penderita terjatuh atau melemparkan benda – benda yang dipegang.

B. Epilepsi Parsial

1. Sederhana (tanpa gangguan kesadaran ), umumnya terjadi kejang – kejang, terkadang terasa kesemutan atau rasa kebal pada satu tempat. Gangguan ini berlangsung beberapa menit sampai hitungan jam.

2. Kompleks ( disertai gangguan kesadaran )
Diawali dengan gangguan parsial sederhana, penyandang epilepsy ini serasa bermimpi, daya ingatnya terganggu, halusinasi, pikirankosong, seringkali diikuti oleh otomatisme seperti : mengulang – ulang ucapan,melamun atau berlari – lari tanpa tujuan.

Penyebab yang dapat memicu terjadinya epilepsi, antara lain :
  • Trauma yang dapat menyebabkan cedera otak atau perdarahan otak.
  • Infeksi pada otak atau selaput otak yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
  • Kejang demam yang sering terjadi pada anak – anak.
  • Tumor otak
  • Kelainan pembuluh darah
  • Keracunan timbal( Pb) atau kamper
  • Gangguan keseimbangan hormon
  • Degradasi otak

Rangsangan –rangsangan tertentu mempermudah serangan epilepsi :

1. Faktor sensoris
Cahaya yang berkedip – kedip, bunyi – bunyi yang mengejutkan, air panas.

2. Faktor sistemis
Demam, pemyakit infeksi, obat – obatan, kelelahan fisik

3. Faktor mental
Stress, gangguan emosional

Penanganan pertama bila berada dekat dengan penderita yang mengalami serangan epilepsi :
  • Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lain dari benda keras, tajam atau panas
  • Longgarakan pakaian, bila mungkin miringkan kepala kesamping untuk mencegah sumbatan jalan nafas.
  • Biarkan kejang berlangsung, jangan memasukkan benda keras diantara gigi karena dapat mengakibatkan gigi patah.
  • Biarkan istirahat setelah kejang, karena penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang.
  • laporkan adanya serangan pada kerabat dekat penderita epilepsy ( penting untuk pemberian pengobatan dari dokter ).
  • Bila serangan berulang dalam waktu singkat atau mengalami luka berat, segera larikan ke rumahsakit.
  • Epilepsi dapat diobati sehingga serangan dapat dikurangi bahkan dihilangkan kembali hidup normal.





0 komentar:

Posting Komentar