Jumat, 13 April 2012

DIARE


Diare merupakan penyakit yang ditandai buang air besardengan konsistensi feses lembek hingga encer dan frekuensinya lebih dari tigakali dalam sehari, dengan atau disertai adanya darah dalam feses, dengan atau tanpa lendir dalam feses.
Diare terbagi dalam dua kelompok :

1. Diare
 yang bersifat akut.
Diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi, anak - anak dan orang dewasa yang sehat.

2. Diare yang bersifat persisten.
Berawal dari diare yang bersifat akut dengan atau tanpa pengobatan belum ada penyembuhan dan berlangsung selama 14 hari atau lebih.

Faktor yang dapat menjadi penyebab diare :

1. Faktor lingkungan.
Sanitasi lingkungan yang kotor disertai hygiene individual yang buruk.

2. Faktor infeksi.
Infeksi mikroorganisme sebagai penyebab diare :
  • Infeksi virus ( Rotavirus, Adenovirus )
  • Infeksi bakteri (Shigella, Salmonella, E. coli, Vibro )
  • Infeksi parasit (Protozoa, cacing perut )
  • Jamur ( Candida )

3. Faktormakanan.
Pola makan yang tidak hygiene, makanan basi atau , alergi terhadap jenis makanan tertentu.

4. Faktor psikologis.
Rasa takut dan cemas saat akin menghadapi hal - hal penting dan mendesak,seperti ujian.

5. Gangguan penyerapan usus terhadap karbohidrat ( intoleransi lactose ), lemakdan protein.

6. Gangguan terhadap kekuatan daya than tubuh, perubahan cuaca.
Pada orang dewasamungkin tidak akan kesulitan untuk mendeteksi dan penanganan terhadap diare,tetapi perlu diwaspadai kasus pada anak - anak dan bayi. 

Deteksi gejala diare pada anak - anak dan bayi :
  • Gelisah dan sering menangis (merengek), suhu tubuh adakemungkinan meningkat ( adanya infeksi ), nafsu makan menurun bahkan tidak ada,kemudian timbul diare.
  • Konsistensi feses makin cair, darah dan lendir dapatditemukan atau tidak dalam feses, warna feses berubah menjadi kehijau - hijauan( tercampur dengan empedu ).
  • Daerah anus dan sekitarnya menjadi iritasi ( karena fesesbersifat asam ).
  • Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
  • Diare disertai muntah yang terus menerus dapat menyebabkan banyak kehilangan air dan elektrolit, maka memicu terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan ).



Deteksi gejala dehidrasi sebagai berikut :
  • Berat badan turun
  • Mata terlihat cekung.
  • Selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering.
  • Merasa haus daningin minum terus.
  • Turgor kulit menurun.
  • Frekuensi buangair kecil berkurang.

Dehidrasi dapat menyebabkan adanya gangguan keseimbangan asam basa yang ditandai dengan : 
  • Kadar gula darah yang menurun.
  • Gangguan gizi.
  • Gangguan sirkulasi peredaran darah.
  • Gangguan pernapasan.

Diare yang berlangsung lama dapat menimbulkan kejang pada anak sehingga berakibat pada kematian.
Penanganan pertama pada diare yang paling utama berkaitan dengan kebutuhan cairan baik pada penderita anak - anak maupun dewasa. Diare dengan konsistensi feses encer dengan atau tanpa disertai muntah membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat penyebab dari diare tersebut.Cairan yang dianjurkan untuk diberikan adalah cairan gula dan garam, makanancair ( soup, yoghurt ), air yang telah direbus. Cairan diberikan sebanyak mungkin hingga diare berhenti.

Pada bayi yang mengalami diare harus terus diberi air susu ibu untuk encage kekurangan gizi. Apabila bayi mendapat susu formula dianjurkan agar susu diencerkan terlebih dahulu dari ukuran biasanya. Pada anak yang telah mendapatkan makanan padat, disarankan untuk memberikan makanan bubur sedikitnya6 kali sehari serta dapat diberikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah asupan kalium yang hilang bersama diare dan muntah. Sebaiknya makananyang sama tetap diberikan setelah diare berhenti dan berikan makanan tambahansetiap hari selama 2 minggu.

Pada orang dewasa dapat diberikan obat anti diare, tetapi bila sakit breadnut, frekuensi buang air besar meningkat disertai muntah ataubadan terasa panas dianjurkan segera berobat ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat dan akurat.


0 komentar:

Posting Komentar