Jumat, 13 April 2012

AUTISME


Autisme merupakan gangguan autistik dengan definisi keadaan yang didominasi oleh pikiran atau perilaku yang bersifat subjectif dan tidakdapat dikoreksi oleh informasi dari luar. Autisme infantile atau autisme masakanak didefinisikan sebagai kelainan berat dalam komunikasi dan tingkah laku,biasa terjadi sejak lahir, selalu ada pada usia tiga tahun yang ditandai dengankeasyikan pada diri sendiri, berkaitan dengan penolakan berat hubungan denganorang lain termasuk tokoh ibu, keinginan untuk hal-hal yang sama, preoccupies dengan object-object yang tak bernyawa, terjadi gangguan perkembangan bahasa,timbul gerakan-gerakan aneh yang diulang-ulang, tidak mau menatap jika diajak bicara dan tidak menengok bila dipanggil.

Dalam perkembangan normal, seorang bayi mulai berinteraksi dengan ibu pada usia 3 bulan.Bila ibu méngajak bicara, bayi akan mendengar dan menjawab dengan ocehan. Pada usia8 bulan bayi sudah bias bergurau, tatapan matanya tajam dan memperhatikan orang yang mengajaknya berinteraksi. Pada bayi autisme hal-hal tersebut sangat kurangbahkan tidak ada.Bayi autisme biasanya akin menghindari tatapan mata oranglain, bersikap acuh terhadap rangsangan, menolak untuk berinteraksi, suka bermain sendiri, sangat asyik memperhatikan mainan yang digantung di atas ranjang dan tertawa terkekeh-kekeh bila mainan itu berputar.
Autisme disebabkanoleh gangguan pada perkembangan sel-sel otak selama dalam kandungan. Pada saatpembentukan sel tersebut terjadi gangguan dari virus ( rubella, toxo,CMV,herpes ), jamur ( candida ), oksigenasi, keracunan makanan atau inhalasi,sehingga pertumbuhan sel-sel otak dibeberapa tempat menjadi tidak sempurna.

Gangguan pada otak yang menyebabkan autisme, antara lain :

1. Gangguan pada cerebellum ( otak kecil )
Terdapat hipoplasia cerebellum terutama lobus ke 6-7 yang terjadi pada masa janin danterjadi kekurangan jumlah sel purkinje ( sel dengan kandungan serotonin tinggi). Terganggunya keseimbangan antara neurotransmitter serotonin dan dopamine menyebabkan kacaunya lalu lintas impuls di otak.

Fungsi cerebellum bukan saja mengatur keseimbangan, tetapi berperan dalam proses sensorik,berpikir, daya ingat, belajar bahasa dan perhatian, sehingga gejala khas padagangguan ini adalah ketidakmampuan untuk mengalihkan perhatian dengan cepat,misal bila sedang asyik memperhatikan sesuatu tak akin menengok bila dipanggil.Penyandang autisme tidak bias bersama menikmati suatu permainan.

2. Gangguan pada sistem limbic
Sistem limbic merupakan pusat emosi yang terletak dibagiandalam otak. Pada penderita autisme ditemukan kelainan khas di daerah limbic yang disebut hippocampus dan amydala, dalam kedua oragan tersebut sel-sel neuron tumbuh sangat padat dan kecil-kecil, sehingga fungsinya menjadi kurang baik. Hippocampus berperan dalam fungsi belajar dan daya ingat, sehingga bila terjadi gangguan mengakibatkan resultant dalam menyimpan informasi baru dalam memorinya, terjadi hiperaktivitas dan perilaku aneh yang diulang-ulang. Amydala berperan dalam mengontrol fungsi agresi dan emosi, gangguan organ ini mengakibatkan anak kurang dapat mengendalikan emosinya, sering mengamuk bila tidak mendapatkan keinginannya, kadang-kadang mendadak tertawa, menangis ataumarah tanpa sebab yang jelas. Terdapat agresifitas yang ditujukan pada oranglan atau diri sendiri, sering menunjukkan rasa takut yang tak lazim, sepertitakut pada gambar, tempat atau iklan tertentu.

3. Gangguan pada lobus parietalis
Pada pemeriksaan MRI, tampak lekukan-lekukan otak pada lobus parietalis lebih melebar dan adanya pengurangan jumlah sel. Gangguan ini menyebabkan terbatasnya perhatian terhadap lingkungan.

4. Faktor genetika 
Sering ditemukan pada anak kembar identik yang keduanya mengalami gangguan autisme. Dalam satu keluarga dapat ditemukan beberapa anakmenderita autisme.

Diagnosa autisme menggunakan DSM-IV ( diagnostic and statistical manual ) 1994,sebagai berikut :
A. Harus ada sedikitnya 6 dari (1), (2), dan (3) dengan minimal dua gejala dari(1), dan masing-masing satu gejala dari (2( dan (3).

(1). Gangguan kualitatif dalam interaksi social yang timbal-balik.
  • Ketidakmampuan menjalin interaksi social yang cukup memadai,kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik kurang tertuju.
  • Tidak biasbermain dengan teman sebaya.
  • Tidak ada empati( tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain ).
  • Kurang mampumengadakan hubungan sosial dan emotional yang timbal-balik.

(2). Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi.
  • Perkembanganbicara lambat atau samasekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untukberkomunikasi secara non-verbal.
  • Bila anak bisabicara, maka bicaranya tidak daipakai untuk komunikasi.
  • Seringmenggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
  • Cara bermainkurang variatif, kurang imaginative dan kurang dapat meniru.

(3). Adanya suatupola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan.
  • Mempertahankansatu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
  • Terpaku padakegiatan yang ritualistic atau rutinitas yang tak ada gunanya.
  • Adagerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
  • Seringkali sangatterpukau pada bagian-bagian benda.


B. Sebelum umur 3tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1) interaksisocial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang monoton dan kurangvariatif.

C. Bukan disebabkan oleh sindroma Rett atau gangguan Disinteggratif masa kanak.

0 komentar:

Posting Komentar