Jumat, 13 April 2012

ASAM FOLAT, VITAMIN B, HOMOSISTIN & SERANGAN JANTUNG


Homosistin di metabolisme secara kimiawi menjadi methionin dan sistin dengan bantuan vitamin B; asamfolat, B12, dan B6 ( Piridoxin ). Oleh karena itu, kekurangan sejumlah besarvitamin B ini dalam tubuh dapat menghambat metabolisme penguraian homosistin sehingga kadarnya meningkat dalam darah. 

Kadar homosistin yang tinggi dalam darah ( hyperhomocysteinemia ) dapat merusakkan permukaan paling dalam dari pembuluh darah, memicu blood clotting,dan mempermudah kejadian atherosclerosis.

Berikuti ini informasi mengenai asam folat, homosistin, dan serangan jantung:
  • Kadar folat dalam darah merupakan faktor penentu penting bagi kadar homosistin dalamdarah. Kadar folat yang rendah dalam darah dihubungkan dengan kadarhomosistin yang tinggi dalam darah. 
  • Kadar folat yangrendah dalam darah umum terjadi pada individu yang tidak menerima cukup multivitamin dalam asupan makanan setiap hari, tetapi tidak biasa pada mereka yang cukup multivitamin dalam diet harian. 
  • Konsumsi suplemen asam folat atau sereal yang mengandung asam folat dapat meningkatkan kadarfolat dalam darah dan menurunkan kadar homosistin dalam darah. 
  • Pada studi dengan populasi besar yang menyertakan wanita, mereka memberikan konsumsi asam folatpaling tinggi ( umumnya dalam bentuk multivitamin ) menunjukkan sedikit yang mengalami serangan jantung dibanding mereka yang mengkonsumsi asam folat dengandosis paling sedikit. 


Bahkan bukti ilmiah sekarang juga menyatakan bahwa pemberian suplemen asam folatdan vitamin B untuk menurunkan kadar homosistin dalam darah sangat diperlukan dalam membantu mencegah atherosclerosis dan serangan jantung, tetapi buktitersebut memiliki beberapa masih kekurangan seperti :
  • Tidak ada kesimpulan studi yang menunjukkan bahwa peningkatan intake asam folat benar -benar dapat mencegah atherosclerosis dan serangan jantung. 
  • Tidak ada studiklinis yang menunjukkan bahwa penurunan kadar homosistin dalam darah benar -benar dapat mencegah atherosclerosis dan serangan jantung. 
  • Intake harian vitamin B, asam folat ( dosis yang disarankan sekitar 0.8 - 1.0 mg ), B12, danB6, dalam dosis optimal diperlukan untuk mencegah dan terapi terhadap hyperhomocysteinemia, namun hal ini juga belum ada kepastian akurat secaramedis.


0 komentar:

Posting Komentar