Jumat, 13 April 2012

Kanker Serviks ( Kanker Leher Rahim ) dan Pentingnya PAP SMEAR


Kanker leher rahim atau yang disebut juga kanker Serviks merupakan kanker yang menyerang wanita, serta salah satu jenis kanker yang menjadi penyebab kematian nomor satu bagiwanita. Kanker ini disebabkan oleh adanya perubahan gen mikroba seperti virus HPV ( Human Papilloma Virus ), radiasi dan bahan kimia berbahaya.

Wanita yang rentan terhadap kanker seviks adalah :
  • Wanita yang sering berganti – ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
  • Wanita yang telah melakukan hubungan seksual di usia muda.
  • Mengkonsumsi rokok.
  • Kurang mengkonsumsi sayur dan buah – buahan.
  • Sering kontak dengan bahan kimia berbahaya termasuk polusi udara dan radikal bebas.
  • Kanker ini terjadi pada serviks uterus, yang merupakan bagian dari organ reproduksi yang terletak antara rahim (uterus) dengan organ vagina. Biasanya kanker ini sering terjadi pada wanita yang sudah berumur 40 tahun keatas, tetapi akhir – akhir ini beberapa kasus dialami oleh wanita yang berumur antara20 – 30 tahun.

Namun jangan terlalu khawatir, penyakit ini dapat disembuhkan 100% jika cepat ditangani pada stadium awal. Jadi bagi wanita yang rentan terhadap kanker leher rahim sebaiknya rutin untuk melakukan medical check up.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendeteksi kanker leher rahim adalah dengan melakukan PAP SMEAR.

PAP SMEAR Pap smear adalah proses pemindaian atau screening untuk mendeteksi perubahan sel – sel di dalam serviks uterus. Perubahan sel yang terdeteksi sejak awal akan memudahkan dan memungkinkan tindakan pengobatan dilakukan sebelum sel – sel tersebut berubah menjadi kanker. Dari keadaan normal menjadi prakanker dibutuhkan waktu setidaknya 5 tahun, selanjutnya dari prakanker menjadi kanker dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun, dari kanker stadium ringan ke stadium sedang memerlukan waktu 3 tahun.

Alasan melakukan Pap smear :
  • Usia antara 18 – 70 tahun.
  • Pernah melakukan hubungan seksual sebelum usia 20 tahun.
  • menikah pada usia muda dibawah 20 tahun.
  • Sudah pernah melahirkan.
  • Menggunakan alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama kontrasepsi jenisIUD atau kontrasepsi hormonal.
  • Sering mengalami keputihan atau gatal pada bagian sekitar vagina.
  • Kondisi menopause dan mengeluarkan darah pervagina.
  • Sering berganti – ganti pasangan dalam berhubungan seksual.

Cara melakukan tes papsmear :
Mengambil lendir dengan cara mengusapkan spatula atau sejenis sikat halus dari daerah leher rahim.
Kemudian difiksasi atau dioleskan pada object glass untukdilakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan menguji sel rahim tersebut.

Persiapan sebelum papsmear :
  • Usakahan otot – otot vagina dalam keadaan rileks saat pengambilan lendir.
  • Tidak melakukan hubungan seksual minimal 48 jam sebelum pengambilan lendir.
  • Lendir sebaiknya diambil 2 minggu setelah haid.
  • Hindari penggunaan antiseptic di sekitar vagina minimal 72 jam sebelum pengambilan lendir.

Sekarang ada metode pemeriksaan terbaru yang disebut PapNet, namun biayanya lebih mahal dari metode papsmears konvensional. Cara pemeriksaan dengan metode ini umumnya sama dengan papsmear biasa hanya untuktahap pengamatannya menggunakan teknologi computer dalam menganalisa, hasilnya lebih peka 30% dari papsmear konvensional.

Selain papsmear ada juga pemeriksaan menggunakan cara yang disebut IVA (InspeksiVisual dengan Asam Asetat), cara ini relative lebih murah. Media Asam Asetat disemprotkan ke bagian epitel (leher rahim). Jika bagian tersebut yang berwarna merah muda berubah menjadi putih maka akan ada indikasi bahwa sel tersebut akan menjadi pra kanker dalam waktu sekitar 5 – 10 tahun. Untuk mencegahnya akan dilakukan proses pembekuan terhadap kulit tersebut sehingga tidak berubah menjadi kanker.

0 komentar:

Posting Komentar