Rabu, 02 Mei 2012

KRIPTORCHID


Descensus testiculorum adalah proses perpindahan atau penurunan testis dari rongga perut ke dalam rongga skrotum yang terjadi secara alamiah selama dalam kandungan pada akhir masa kebuntingan.
Waktu terjadi proses descensus testiculorum dihitung dari masa kebuntingan tidak sama, kuda terjadi pada 9 -11 bulan, sapi 3,5 - 4 bulan, domba dan kambing 80 hari, babi 90 hari, khusus pada anjing 5 hari setelah dilahirkan.

Terdapat tiga tahap pada descensus testiculorum yaitu :
  1. Perpindahan testis di dalam rongga perut menuju cincin inquinal bagian dalam.
  2. Perjalanan testis di dalam kanal inquinalis.
  3. Perjalanan di dalam rongga skrotum.
Secara normal testis pada hewan dewasa terletak di dalam rongga skrotum kecuali pada unggas, namun pada hewan pejantan tertentu dapat terjadi kegagalan penurunan testis ini ke dalam rongga skrotum, sehingga testis dapat tetap tertinggal di dalam rongga perut atau terjepit di dalam saluran inquinal setelah dilahirkan, keadaan ini dikenal dengan kriptorchid. Kriptorchid dengan testis tertinggal di dalam saluran inquinalis lebih sering terjadi dibanding kriptorchid dengan testis berada di dalam rongga abdomen, dan testis sebelah kiri lebih sering mengalami kriptorchid daripada testis sebelah kanan.

Faktor penyebab terjadinya kriptorchid :
  1. Gangguan proses pemendekan gubernakulum.
  2. Gangguan sekresi hormon gonadotropin.
  3. Kelainan anatomis saluran inquinalis dalam bentuk penyempitan.
Terdapat dua tipe dari kriptorchid :

1. Kriptorchid bilateral.
Jika kedua testis tidak berada di dalam skrotum. Kriptorchid bilateral menyebabkan pejantan menjadi majir total karena pengaruh suhu yang lebih tinggi di dalam rongga perut terhadap proses spermatogenesis testis ( proses spermatogenesis tidak dapat terjadi ).

2. Kriptorchid monolateral atau monorchid.
Jika hanya satu testis yang berada dalam rongga skrotum. Pada monorchid masih dapat terjadi proses reproduksi karena satu testis berada di dalam skrotum sehingga mampu menghasilkan air mani meskipun dengan konsentrasi yang lebih encer.
Kriptorchid bilateral lebih jarang terjadi dibandingkan dengan kriptorchid monolateral. Sebagai akibat dari kriptorchid selain proses spermatogenesis terhenti sama sekali adalah ukuran testis menjadi lebih kecil dari ukuran normal.

0 komentar:

Posting Komentar