Rabu, 02 Mei 2012

LICK DERMATITIS PADA ANJING


Lick dermatitis atau yang disebut juga dengan lick granuloma pada anjing merupakan suatu perkembangan kondisi sebagai hasil aktivitas menjilat yang berlebihan.

Aktivitas menjilat yang berlebihan menyebabkan pelepasan endorphins ( unsur kimia yang berperan mempengaruhi perasaan gembira ) pada otak anjing. Anjing yang baru belajar menjilat akan merasa gembira dan terus menerus menjilat. Anjing yang suka menjilat dapat juga sebagai isyarat psikologis, seperti kondisi bosan, stres, ataupun ketertarikan berlebihan pada suatu benda. Pada kondisi lain, aktivitas menjilat mungkin didasari penyebab lain seperti alergi, kutu, infeksi fungal arthritis, trauma, kontak dengan benda asing, tumor, dan penyakit neurological. Daerah jilatan umumnya terjadi pada bagian depan kaki, terlebih pada daerah carpus atau metacarpus. Jilatan dalam waktu lama menyebabkan radang pada kulit, selanjutnya kulit pada daerah tersebut menjadi menebal sebab anjing terus menerus menjilat dan daerah tersebut tidak dapat sembuh bahkan menjadi merah, bengkak, dan terbentuk ulcer. Ada kemungkinan bahwa jilatan dan radang juga menyebabkan daerah tersebut gatal, yang menyebabkan njing terus menerus menjilat, dan menjadi awal siklus jilatan karena gatal. Infeksi bakterial pada kulit juga sering menyertai lick dermatitis. Kelembaban jilatan karena air liur dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri flora normal kulit terlalu cepat dan hal ini akan semakin meningkatkan rasa gatal.

Jika anjing sepertinya sering kali menjilati bagian kakinya, maka sebaiknya pemilik hewan memastikan daerah yang dijilat untuk menemukan adanya penebalan kulit, kemerahan maupun iritasi. Tindakan terbaik adalah segera membawa anjing untuk diperiksa oleh Dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan sejumlah pertanyaan medis kepada pemilik antara lain sejak kapan anjing suka menjilati kakinya, apakah anjing suka menjilat selama musim tertentu atau hanya ketika ia sendiri. Jawaban pemilik akan membantu menentukan apa dasar penyebab jilatan tersebut kebiasaan baru atau penyakit. Dokter hewan akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan, seperti scraping kulit, kultur fungal, atau biopsi kulit.

Pada kasus aktivitas jilatan yang berlebihan mungkin sebagai efek psikologis, maka Dokter hewan akan merekomendasikan pemberian terapi anti depresi. Jika disertai infeksi bakteri pada kulit biasanya sulit untuk menyuruh anjing berhenti menjilat, maka pada kasus ini pemberian terapi antibiotik jangka panjang ( sering diberikan selama 4 bulan ) mungkin diperlukan, tetapi sampai infeksi bakteri dapat disembuhkan. Terapi yang efektif untuk mengatasi lick dermatitis tergantung pada penyebab utama untuk menjilat, tetapi dengan terapi yang tepat anjing akan jauh lebih nyaman. Prinsip terapi terbaik harusnya tidak hanya dapat menyembuhkan lick dermatitis tetapi juga menghentikan aktivitas jilatan yang berlebihan, oleh karena itu mungkin dapat diberikan Elizabeth collar untuk mencegah anjing menjilati daerah yang sedang diobati.

0 komentar:

Posting Komentar