Rabu, 02 Mei 2012

PIOMETRA PADA HEWAN PELIHARAAN


Patofisiologi.
Kata piometra dapat dibagi menjadi dua kata utama yakni " pyo " berarti nanah, dan " metra " diartikan kandungan ( uterus ). Piometra dimulai setelah seekor anjing memperolehi siklus birahi, umumnya dalam waktu sekitar 3 - 5 minggu.

Rangsangan pada uterus dengan level hormon abnormal ( estrogen dan progesteron ) menyebabkan lapisan uterus menebal dan terjadi akumulasi cairan di dalam uterus. Infeksi yang berkembang pada uterus akan menyebabkan akumulasi nanah. Jika hewan peliharaan Anda mengalami piometra tertutup maka servik akan tertutup dan nanah tidak bisa mengalirkan keluar. Pada piometra terbuka, nanah dapat mengalir keluar melalui servik. Piometra tertutup dapat menyebabkan hewan peliharaan akan mengalami sakit lebih parah dibanding piometra terbuka.

Tanda klinis.
Tanda klinis piometra bervariasi antara hewan satu dengan yang lain tergantung derajat keganasan penyakit dan tingkat kekebalan hewan tersebut.
  1. Nanah kadang terlihat maupun tidak keluar dari vagina/vulva.
  2. Peningkatan urinasi.
  3. Pembesaran abdomen karena uterus kandungan berisi nanah.
  4. Lethargy.
  5. Kehilangan selera makan.
  6. Kehilangan berat badan.
  7. Demam.
  8. Dehidrasi.
Tes diagnostik.
  1. Pemeriksaan darah lengkap umumnya menunjukkan peningkatan sel darah putih.
  2. Evaluasi fungsi organ dalam.
  3. Radiografi pada abdomen.
  4. Ultrasound pada uterus akan menunjukkan uterus berisi nanah dengan gambaran hitam ).
  5. Kultur nanah dari uterus.
  6. Biopsi uterus jika dicurigai ke arah kanker.
Terapi.
  1. Terapi cairan untuk mengkoreksi dehidrasi.
  2. Antibiotik.
  3. Transfusi plasma, Hetastarch, darah lengkap.
  4. Tindakan operasi uterus ( radiografi menunjukkan uterus membesar karena berisi nanah ).
Terapi tanpa operasi.
  1. Terapi cairan.
  2. Antibiotik.
  3. Prostaglandin membantu uterus mengeluarkan nanah dan mengubah level hormon pada ovarium.
  4. Terapi ini tidak dapat diterapkan pada hewan kondisi umum parah.
  5. Terapi ini tidak dapat digunakan pada kasus piometra tertutup.
  6. Jika terapi ini tidak berhasil maka dapat segera dilakukan tindakan operasi.
  7. Jika terapi ini berhasil, pada lain waktu setelah birahi, piometra akan terulang kembali kecuali anjing mengalami kehamilan.
Perawatan setelah sembuh.
  1. Terapi antibiotik.
  2. Membatasi aktivitas selama 3 minggu.
  3. Mengatur pemberian makan dan minum.
  4. Mengecek jahitan operasi untuk mengetahui ada atau tidak potensi infeksi.
Komplikasi potensial.
  1. Kematian karena anestesi.
  2. Infeksi kandung kencing.
  3. Peritonitis.
  4. Abses abdominal.
  5. Disseminated intravascular coagulation ( DIC ).
  6. Sepsis ( keracunan karena toksin dari bakteri ).
Pencegahan piometra. Spaying atau pengangkatan uterus pada hewan muda dapat mencegah piometra dan mengurangi resiko kanker mammae.

0 komentar:

Posting Komentar