Selasa, 08 Mei 2012

Megawati Soekarnoputri


Megawati Soekarnoputri adalah putri sulung dari Ir.Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia. Lahir di Yogyakarta 23Januari 1947. Wanita yang bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini pernah menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU bernama Surendro,dikaruniai dua anak laki – laki Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.Pada tahun 1970 Surendro ditugaskan dikawasan Indonesia Timur, namun sangat naas dalam tugasnya suami Megawati ini hilang dalam tugas bersama dengan pesawatnya tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.


Kemudian berselang tiga tahun Megawati membina rumah tangga kembali dengan seorang pria yang berasal dari Ogan Komiring Ulu,Palembang bernama Taufik Kiemas.yang kemudian dari hasil perkawinan ini dikaruniai seorang putri bernama Puan Maharani.

Megawati memulai pendidikannya dari Sekolah Dasar hingga SMA di perguruan Cikini, Jakarta. Pernah studi di Universitas Padjadjaran,Bandung ( 1965 – 1967 )Fakultas Pertanian dan Universitas Indonesia ( 1970 – 1972 ) FakultasPsikologi.

Megawati mulai terjun di bidang politik dengan bergabung ber sama Partai Demokrasi Indonesia.Meskipun menentang aturan keluarga untuk tidak terjun di politk, ternyata dalam kampanyenya Megawati tampil sebagai primadona baru di dunia politk. Sosok Megawati merupakan seorang pendiam dan tergolong tidak banyak bicara dapat menyedot banyak perhatian khususnya di golongan rakyat kecil yang menggap Megawati adalah kepunyaan “WONG CILIK”.

Megawati terpilih menjadi anggota DPR/MPR setelah PDI menempatkannya dalam daftar calon legislatif dari daerah pemilihan JawaTengah pada tahun 1987. Tetapi sepak terjang Megawati sebagai anggota dewan tidak begitu menonjol, hanya melakukan lobi – lobi politik yang bersifat silent. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan politk saat, dimana masih ada tekanan politikterhadap dirinya. Namun masalah tersebut tidak berlangsung lama, ternyata aktifitasnya yang bersifat diam membawanya menjadi bintang diluar lapanganpolitik. Dengan diangkatnya Megawati sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat,mengagetkan pemerintahan saat itu.

Tidak lama kemudian nama Megawati muncul dalam kongres luar biasa PDI di Surabaya dan secara telak mengungguli Budi Hardjono,kemudian otomatis diangkat terpilih menjadi Ketua Umum PDI yang dikuatkan kembali oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta. Namun sepertinya lagi – lagi Pemerintahan saat itu tidak siap menghadapi kemunculan Megawati, sehinggas eolah – oleh seperti hendak menyingkirkannya. Pemerintah menolak dan mengangap keputusan pengangkatan Megawati tersebut tidak sah. Pemerintah kemudian mendukung Fatimah Ahmad dan kawan – kawan menyelenggarakan kongres PDI di Medantahun 1996, kongres tersebut bertujuan untuk memilih kembali ketua terdahulu Soerjadi.

Akibat dari campur tangan Pemerintah tersebut terjadi perpecahan di Partai Demokrasi Indonesia antara kubu Soerjadi yang didukung Pemerintah dan Megawati yang didukung hasil kongresSurabaya.Perpecahan ini menimbulkan masalah yang cukup panjang, dimana kantor PDI di Jalan Diponegoro yang merupakan pusat komando partai menjadi rebutan antara kedua kubu yang bersitegang. Para pendukung Megawati berupaya untuk mempertahankan kekuasaanya, sedangkan pendukung Soerjadi berusaha untuk mengambil alih. Akhirnya kejadian yang tidak diinginkan tejadi,Soerjadi yang didukung Pemerintah mengambil alih paksa kantor DPP PDI tersebut. Dalam peristiwa ini 27 Juli 1996 timbul banyak korban jiwa dan secara tidaklangsung menyebabkan stabilitas keamanan Ibukota Jakartaterganggu, timbul kerusuhan yang dikenal dengan peristiwa 27 Juli.

Karena perpecahan tersebut Partai Demokrasi Indonesia ada 2 versi yaitu versi Megawati dan versi Soerjadi. Meskipun massa PDI lebih mendukung dan memihak Megawati, tetapi secara resmi keberadaan PDI Megawati tidak diakui Pemerintah, sehingga membuat PDI pimpinan Megawati tidak terdaftar dalam Pemilu 1997.

Setelah tumbangnya rezim orde baru Megawati mendirikan PDI versinya sendiri bernama Partai Demokrasi Perjuangan. PadaPemilu 1999 PDI Perjuangan yang mendapat simpati dari rakyat berhasil memperoleh suara terbanyak hampir lebih dari 30%. Dengan adanya kemenangan ini ternyata tidak memuluskan langkanya menjadi RI 1, Megawati kalah dalam SU MPR1999. Menempatkan Mega menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Gus Dur. Tetapiberselang kira – kira 2 tahun tepatnya tanggal 23 Juli 2001 Megawati diangkat menjadi Presiden Indonesia menggantikan KH.Abdurrahman Wahid hingga akhir masajabatan tanggal 20 Oktober 2003 dan kemudian mencalonkan diri kembali pada pemilihan Presiden secara langsung 2004, meskipun mengalami kekalahan dari Susilo BambangYudhoyono.

0 komentar:

Posting Komentar