Botulism adalah penyakit yang disebabkan termakannya
makanan yang mengandung neurotoxin yang dihasilkan Clostridium botolinum ( bakteri
tanah berbentuk batang, saprophytic, membentuk spora, gas dan bersifat anaerob ).
Secara serologi toxin dikelompokkan menjadi tipe : A, B, C-alpha, C-beta, D,
E,F dan G. Tipe A, B dan E adalah tipe yang sangat berperan untuk terjadinya penyakit
botulismus pada manusia. C-alpha penyebab penyakit pada ayam dan bebek, C –
beta penyebab penyakit pada sapi, kuda, dan D penyebab penyakit pada sapi dan
domba. Sumber yang umum dalam penyebaran botulism adalah bahan yang membusuk
seperti karkas dan sayuran. Pada makanan kaleng, pertumbuhanC.botulinum dapat
menyebabkan terjadinya bau tengik, busuk dan umumnya terjadi pembentukan gas
yang menekan kaleng.
Factor dari makanan yang berperan dalam mendukung
pertumbuhan dan pembentukan toksin meliputi : tersediannya glucose atau maltose
kelembaban, pH dan kandungan garam.
Keracunan pada botulism umumnya terjadi pada 12 – 36
jam setelah mengkonsumsi makanan terkontaminasi yang ditandai gangguan perut
yang akut,mual, muntah dan diare bersamaan dengan pusing, kelelahan,
konstipasi, penglihatan ganda, kesulitan menelan dan berbicara. Pasien merasa
kehausan,penyempitan trachea, lidah menjadi kaku dan mati rasa. Suhu tubuh
normal atau subnormal, otot polos menjadi paralysis dan meluas ke system
pernafasan dan jantung. Kematian terjadi umumnya akibat kegagalan system
pernafasan.
Faktor yang memungkinkan terjadinya wabah :
- Terdapatnya spora C.botulinum tipe A, B atau E pada makanan yang dikalengkan atau diproses dengan cara lainnya.
- Spora yang tertahan akibat pengalengan atau pengolahan yang tidak baik.
- Kondisi lingkungan setelah pengolahan yang memungkinkan pertumbuhan spora dan produksi toksin oleh organisme.
- Pemasakan yang kurang sempurna untuk inaktivasi toxin.
- Pencegahan terjadinya wabah botulism :
- Gunakan proses pemanasan yang cukup untuk proses pengalengan makanan.
- Buanglah semua bentuk akibat tekanan gas atau makanan kaleng yang busuk.
- Hindari makananyang rasanya meragukan.
- Hindari makanan yang telah dimasak, dibiarkan dingin tanpa dipanaskan lagi yang mencukupi.
0 komentar:
Posting Komentar