1. Pengambilan sel sperma.
Ada beberapa teknik dalam
pengambilan sperma, yaitu :
- Onani
- Coitus terputus
- Dihisap dari kelenjar kelamin laki - laki
- Coitus dengan memakai kondom
- Sperma ditumpahkan ke dalam alat kelamin perempuan yang dihisap langsung dengan cepat.
Dari ke enam tehnik tersebut yang terbaik adalah onani. Proses
pengambilan sperma dilanjutkan dengan pemisahan sel mani dengan airmani,
kemudian dituang dalam tabung berisi larutan khusus.
2. Pengambilan sel
ovum.
A. Memacu ovulasi.
Secara alami perempuan dalam satu bulan hanya mengeluarkan
satu buah sel ovum, oleh karena itu diusahakan agar dalam siklus bayi tabung
bisa didapatkan lebih dari satu sel ovum. Pemacuan ovulasi ini diberikan mulai
hari kedua siklus menstruasi dengan penyuntikan obat penyubur setiap hari. Mulai hari ke tujuh siklus menstruasi istri di
monitor setiap hari dengan ultrasonografi (USG), apakah ada sel ovum yang masak atau
tidak, bila belum ada sel telur yang masak maka penyuntikan diteruskan. Jika sudah terdapat sel ovum yang matang maka
dilakukan pengambilan.
B. Pengambilan sel telur matang.
Setelah sel ovum matang harus diambil sebelum lepas dengan
sendirinya atau mengalami ovulasi. Pengambilan sel ovum dikerjakan dengan
bantuan USG melalui alat kelamin perempuan yang diawali dengan pembiusan
terlebih dahulu.
3. Menyiapkan spermatozoa.
Ketika dilakukan pengambilan sel ovum, pada sel sperma suami
dilakukan teknik pencucian dan dipilh sel sperma yang benar - benar baik.
4. Pembuahan atau fertilisasi.
Spermatozoa dengan kualitas terbaik ditaburkan ke dalam
cawan yang berisi sel ovum, kemudian cawan tersebut dikembalikan ke dalam
inkubator selama kurang lebih 18 jam dan setelah itu diperikasa lagi untuk
mengetahui apakah sudah terjadi proses fertilisasi. Jika sudah terjadi pembuahan, sel ovum yang
sudah dibuahi dikembalikan ke dalam inkubator selama 24 jam, setelah itu cawan
diambil kembali untuk diperiksa apakah sudah ada pembelahan sel. Calon janin yang sudahmengalami pembelahan
disebut embrio dan umumnya embrio terdiri dari 4 sel.
5. Pemindahan hasil sel.
Benih yang telah dibuahi dikumpulkan ke dalam tempat steril
yang berupa alat penyuntik, kemudian dimasukkan dan ditempatkan ke dalam
kandungan.
Tentang penempatan ini ada banyak kemungkinan yaitu :
- Intravaginal (bagian atas vagina)
- Paracervikal (sekitar mulut rahim)
- Intracervikal (didalam saluran leher rahim)
- Intranterin (di dalam rongga rahim)
- Intracervikal dan Intranterin dilakukan bilamana leher Rahim ada kelainan yang dapat menghalangi masuknya sel sperma dari luar ke ronggarahim. Adapun jumlah sel sperma yang dimasukkan secara intravaginall dan paracervikal adalah satu sampai beberapa milimeter, sedangkan yang dimasukkan secara intracervikal dan intranterin adalah satu hingga beberapa tetes.
0 komentar:
Posting Komentar