Peranan komponen darah
dalam pengendalian infeksi dengan proses fagositosis reruntuhan sel dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
Ini merupakan proses
penyembuhan luka secara alami, namun proses penyembuhan ini dapat dipercepat
dengan melakukan eksisi, debridemen dandrainase.
Eksisi.
Pada jaringan nekrotik
dan terinfeksi dilakukan pembuangan jaringan dan selanjutnya dilakukan
penjahitan luka, memberikan kesempatan luka bergranulasi atau dilakukan
transplantasi kulit. Eksisi jaringan nekrotik dan terinfeksidilakukan secara
mekanik dan pembuangan jaringan secukupnya agar tidak menimbulkan tegangan pada
permukaan luka. Eksisi bisa dilakukan lapis demilapis, kemudian dilanjutkan
penjahitan dengan mengusahakan tidak terbentuk kantung artefak subcutaneous.
Debridemen.
Pada luka terinfeksi
dilakukan debridemen untuk mengeliminer jaringan rusak dan terinfeksi dengan
metode sebagai berikut :
1. Kuretase.
Kuretase dilakukan
dengan kuret untuk mengerok ( scraping ) jaringannekrotik dipermukaan dan
bagian dalam luka sehingga terbentuk luka baru denganjaringan yang segar.
2. Kimiawi.
Secara kimiawi
dilakukan dengan menggunakan sodium hypochlorite, dikloramin, peroksida untuk
melarutkan jaringan nekrotik, namun harus diperhatikan konsentrasi larutan yang
dipakai.
3. Enzimatis.
Secara enzymatic dengan
streptokinase, pankreatik dornase, tripsin dan streptodornase yang mampu
melarutkan jaringan nekrotik tanpa merusak sel - selhidup.
4. Biologis.
Secara biologis
jaringan mati akan difagositosis oleh mikroorganisme proteolitik dan
menghasilkan nanah.Bila pengeluaran nanah tidak terhambat, maka luka akan
membersihkan dirisendiri dan terjadi proses penutupan oleh jaringan granulasi
yang sehat sehingga terjadi penyembuhan spontan. Proses ini akan berlangsung
lama dan menghasilkan jaringan granulasi yang banyak sehingga menimbulkan bekas
luka yang kurang baik.
Drainase.
Tindakan ini dilakukan
dengan tujuan terapeutik yaitu mengalirkan akumulasi cairan dari dalam luka dan
profilaksis untuk mencegah akumulasi cairan dalam luka baru. Pemasangan drain
tidak boleh melalui luka asal, melainkan dibuat luka baru yang lain. Penggunaan
drain ini disamping menguntungkan juga mempunyai efek samping seperti
mempermudah penyebaran infeksi, bila tersumbat akan berubah fungsi sebagai
korpora aliena, hilangnya eksudat berfibrin yangmembantu proses penyembuhan.
Bahan drain bisa dari kain kasa steril yang dibentuk tali atau secara khusus
terbuat dari karet ( penrose drain ) yang harus dilepas dalam waktu tidak lebih
dari 24 jam.
0 komentar:
Posting Komentar