Autisme merupakan gangguan autistik dengan definisi
keadaan yang didominasi oleh pikiran atau perilaku yang bersifat subjectif dan
tidakdapat dikoreksi oleh informasi dari luar. Autisme infantile
atau autisme masakanak didefinisikan sebagai kelainan berat dalam
komunikasi dan tingkah laku,biasa terjadi sejak lahir, selalu ada pada usia
tiga tahun yang ditandai dengankeasyikan pada diri sendiri, berkaitan dengan
penolakan berat hubungan denganorang lain termasuk tokoh ibu, keinginan untuk
hal-hal yang sama, preoccupies dengan object-object yang tak bernyawa, terjadi
gangguan perkembangan bahasa,timbul gerakan-gerakan aneh yang diulang-ulang,
tidak mau menatap jika diajak bicara dan tidak menengok bila dipanggil.
Dalam perkembangan normal, seorang bayi mulai
berinteraksi dengan ibu pada usia 3 bulan.Bila ibu méngajak bicara, bayi akan
mendengar dan menjawab dengan ocehan. Pada usia8 bulan bayi sudah bias
bergurau, tatapan matanya tajam dan memperhatikan orang yang mengajaknya
berinteraksi. Pada bayi autisme hal-hal tersebut sangat kurangbahkan tidak
ada.Bayi autisme biasanya akin menghindari tatapan mata oranglain, bersikap
acuh terhadap rangsangan, menolak untuk berinteraksi, suka bermain sendiri,
sangat asyik memperhatikan mainan yang digantung di atas ranjang dan tertawa
terkekeh-kekeh bila mainan itu berputar.
Autisme disebabkanoleh gangguan pada perkembangan
sel-sel otak selama dalam kandungan. Pada saatpembentukan sel tersebut terjadi
gangguan dari virus ( rubella, toxo,CMV,herpes ), jamur ( candida ), oksigenasi,
keracunan makanan atau inhalasi,sehingga pertumbuhan sel-sel otak dibeberapa
tempat menjadi tidak sempurna.
Gangguan pada otak yang menyebabkan autisme, antara lain :
1. Gangguan pada cerebellum ( otak kecil )
Gangguan pada otak yang menyebabkan autisme, antara lain :
1. Gangguan pada cerebellum ( otak kecil )
Terdapat hipoplasia cerebellum terutama lobus ke 6-7 yang
terjadi pada masa janin danterjadi kekurangan jumlah sel purkinje ( sel dengan
kandungan serotonin tinggi). Terganggunya keseimbangan antara neurotransmitter
serotonin dan dopamine menyebabkan kacaunya lalu lintas impuls di otak.
Fungsi cerebellum bukan saja mengatur keseimbangan, tetapi
berperan dalam proses sensorik,berpikir, daya ingat, belajar bahasa dan
perhatian, sehingga gejala khas padagangguan ini adalah ketidakmampuan untuk
mengalihkan perhatian dengan cepat,misal bila sedang asyik memperhatikan
sesuatu tak akin menengok bila dipanggil.Penyandang autisme tidak bias bersama
menikmati suatu permainan.
2. Gangguan pada sistem limbic
Sistem limbic merupakan pusat emosi yang terletak
dibagiandalam otak. Pada penderita autisme ditemukan kelainan khas di daerah
limbic yang disebut hippocampus dan amydala, dalam kedua oragan tersebut sel-sel
neuron tumbuh sangat padat dan kecil-kecil, sehingga fungsinya menjadi kurang
baik. Hippocampus berperan dalam fungsi belajar dan daya ingat, sehingga bila
terjadi gangguan mengakibatkan resultant dalam menyimpan informasi baru
dalam memorinya, terjadi hiperaktivitas dan perilaku aneh yang diulang-ulang.
Amydala berperan dalam mengontrol fungsi agresi dan emosi, gangguan organ
ini mengakibatkan anak kurang dapat mengendalikan emosinya, sering mengamuk
bila tidak mendapatkan keinginannya, kadang-kadang mendadak tertawa, menangis
ataumarah tanpa sebab yang jelas. Terdapat agresifitas yang ditujukan pada
oranglan atau diri sendiri, sering menunjukkan rasa takut yang tak lazim,
sepertitakut pada gambar, tempat atau iklan tertentu.
3. Gangguan pada lobus parietalis
Pada pemeriksaan MRI, tampak lekukan-lekukan otak pada lobus parietalis lebih melebar dan adanya pengurangan jumlah sel. Gangguan ini menyebabkan terbatasnya perhatian terhadap lingkungan.
4. Faktor genetika
Pada pemeriksaan MRI, tampak lekukan-lekukan otak pada lobus parietalis lebih melebar dan adanya pengurangan jumlah sel. Gangguan ini menyebabkan terbatasnya perhatian terhadap lingkungan.
4. Faktor genetika
Sering ditemukan pada anak kembar identik yang
keduanya mengalami gangguan autisme. Dalam satu keluarga dapat ditemukan
beberapa anakmenderita autisme.
Diagnosa autisme menggunakan DSM-IV ( diagnostic and statistical manual ) 1994,sebagai berikut :
A. Harus ada sedikitnya 6 dari (1), (2), dan (3) dengan minimal dua gejala dari(1), dan masing-masing satu gejala dari (2( dan (3).
(1). Gangguan kualitatif dalam interaksi social yang timbal-balik.
- Ketidakmampuan menjalin interaksi social yang cukup memadai,kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik kurang tertuju.
- Tidak biasbermain dengan teman sebaya.
- Tidak ada empati( tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain ).
- Kurang mampumengadakan hubungan sosial dan emotional yang timbal-balik.
(2). Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi.
- Perkembanganbicara lambat atau samasekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untukberkomunikasi secara non-verbal.
- Bila anak bisabicara, maka bicaranya tidak daipakai untuk komunikasi.
- Seringmenggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
- Cara bermainkurang variatif, kurang imaginative dan kurang dapat meniru.
(3). Adanya
suatupola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan.
- Mempertahankansatu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
- Terpaku padakegiatan yang ritualistic atau rutinitas yang tak ada gunanya.
- Adagerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
- Seringkali sangatterpukau pada bagian-bagian benda.
B. Sebelum umur
3tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1)
interaksisocial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang monoton
dan kurangvariatif.
C. Bukan disebabkan oleh sindroma Rett atau gangguan Disinteggratif masa kanak.
0 komentar:
Posting Komentar