Rabu, 02 Mei 2012

INKONTINENSIA


Inkontinensia urin adalah keluarnya urin dari kandung kemih yang tidak dapat terkontrol, sehingga urin menetes terus atau pada waktu - waktu tertentu.

Keadaan ini lebih sering terjadi pada hewan betina dan terutama terdapat pada anjing.

Etiologi dari inkontinensia urin adalah :

1. Kelainan kongenital, misal :

  • Ectopic ureter
  • Urachus persistens
  • Kelainan - kelainan yang merupakan predisposes terhadap infeksi dan iritasi sehingga terjadi inkompetensi sfingter luar dari kandung kemih.



2. Trauma, misal :

  • Trauma dan iritasi pada sfingter luar dan uretra proximal
  • Obstruksi jangka panjang ( overflow inkontinence )

3. Kelainan saraf karena impuls motoris yang mengatur mikturisi terganggu, misal :

  • Prolapsus diskus intervertebralis bilateral
  • Trauma pada segmen sacral dari medula spinalis

4. Kelainan endokrin.
Terjadi pada anjing dengan vophorohysterectomy yang mekanisme kejadian tidak jelas.



Terapi pada inkontinensia urin adalah :1. Pada kelainan kongenital dapat dilakukan tindakan operatif.
2. Pada kelemahan sfingter luar karena trauma atau distensi kandung kemih dapat diberikan :


  • Urecholine 5 - 10 mg 3 kali sehari selama 10 hari
  • Antibiotika terhadap infeksi

3. Pada kelainan saraf dapat diberikan :

  • Urecholine
  • Mencegah infeksi dengan antibiotika
  • Mengosongkan kandung kemih secara teratur
  • Terapi operatif terhadap factor penyebab

4. Pada kelainan hormonal diberikan stilbestrol 0,5 - 1 mg secara peroral selama 7 hari, perlu diperhatikan terhadap adanya thrombocytopenia.

0 komentar:

Posting Komentar