Selasa, 01 Mei 2012

HERNIA UTERI


Hernia uteri adalah suatu keadaan pada induk hewan yang sedang bunting, uterus bersama fetus yang dikandung masuk ke dalam rongga hernia.
Rongga hernia merupakan suatu rongga antara peritoneum dan urat daging perut dengan kulit dinding perut, rongga ini terbentuk karena adanya persobekan peritoneum dan lapisan muscularis lantai dinding perut sedangkan kulit dinding perut tidak terganggu. Hernia uteri sering juga disebut histerocele yang pada umumnya terjadi pada masa akhir kebuntingan.

Terdapat tiga bagian hernia menurut keadaan hernia uteri, yaitu : 
  1. Gerbang hernia atau cincin hernia
  2. Kantong hernia atau rongga hernia
  3. Isi hernia yang terdiri dari uterus dengan fetus jika hewan sedang bunting atau usus bila induk hewan tidak sedang bunting.
Hernia menurut tempat hernia terjadi dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Hernia ventralis.
Terjadi bila cincin hernia ada di lantai bawah dari dinding perut. Kasus hernia ventralis sering ditemukan pada kuda, sapi, domba dan kambing.

2. Hernia inquinal.
Terjadi bila cincin hernia yang terbentuk merupakan saluran inquinal itu sendiri. Kasus hernia inquinalis sering ditemukan pada anjing dan babi.

Terdapat beberapa faktor sebagai penyebab hernia uteri, meliputi : 
  1. Trauma tandukan pada bagian perut oleh hewan lain.
  2. Terjatuh di lapangan penggembalaan sebagai akibat tanah yang tidak rata.
  3. Faktor fetus.
Fetus yang dikandung terlalu besar, bunting kembar, atau kebuntingan disertai hidrops selaput fetus, semua factor ini menyebabkan tekanan intraabdominal menjadi sangat kuat sehingga peritoneum dan otot perut tidak dapat menahan beban maka akan mengakibatkan persobekan peritoneum dan otot perut yang disertai uterus dan fetus masuk ke dalam rongga hernia melalui cincin hernia.

Gejala umum dari hernia uteri adalah : 
  1. Adanya pembengkakan kecil di daerah bawah bidang perut yang dapat dengan cepat membesar sehingga dinding perut hampir mencapai tanah.
  2. Terjadi edema di sekitar cincin hernia disebabkan oleh adanya tekanan pada vena di daerah tersebut.
  3. Penurunan kondisi tubuh pada saat partus.
  4. Nafsu makan menurun.
  5. Jika di palpasi pada bagian hernia akan memberi reaksi sakit.
  6. Suhu tubuh dapat meningkat.
  7. Pernafasan lebih cepat.
  8. Hasil defekasi menjadi keras.
Diagnosa dapat dilakukan berdasarkan pada palpasi bidang perut sebelah bawah yang membengkak dan dapat juga dirasakan adanya gerakan fetus.
Diagnosa banding terhadap kasus hernia uteri adalah adanya tumor pada dinding perut, abseslokal pada dinding perut bagian bawah.

Pertolongan pada hernia uteri meliputi : 
1. Sebelum masa kelahiran.
Pertolongan dimulai dengan mengembalikan uterus dan fetus ke dalam rongga perut induk yang berada dalam posisi berbaring terlentang, sebelumnya dapat dipasang papan pada bagian bawah perut dengan diikat pada perut induk dengan tujuan agar uterus dan fetus tetap berada di dalam rongga perut sampai tiba saat untuk melahirkan.

2. Saat proses kelahiran.
Pertolongan dapat dilakukan dengan laparotomi pada dinding perut tempat hernia terjadi dan pada uterus dibuat sayatan untuk mengeluarkan fetus dan selaput fetus, kemudian cincin hernia ditutup dengan jahitan antar peritoneum urat daging dan terakhir jahitan antar kulit. 

0 komentar:

Posting Komentar