Inkontinensia urin
adalah keluarnya urin dari kandung kemih yang tidak dapat terkontrol, sehingga
urin menetes terus atau pada waktu - waktu tertentu.
Keadaan ini lebih sering terjadi pada hewan betina
dan terutama terdapat pada anjing.
Etiologi dari inkontinensia urin adalah :
1. Kelainan kongenital, misal :
- Ectopic ureter
- Urachus persistens
- Kelainan - kelainan yang merupakan predisposes terhadap infeksi dan iritasi sehingga terjadi inkompetensi sfingter luar dari kandung kemih.
2. Trauma, misal :
- Trauma dan iritasi pada sfingter luar dan uretra proximal
- Obstruksi jangka panjang ( overflow inkontinence )
3. Kelainan saraf karena impuls motoris yang mengatur mikturisi terganggu, misal :
- Prolapsus diskus intervertebralis bilateral
- Trauma pada segmen sacral dari medula spinalis
4. Kelainan endokrin.
Terjadi pada anjing dengan vophorohysterectomy yang mekanisme kejadian tidak jelas.
Terapi pada inkontinensia urin adalah :1. Pada kelainan kongenital dapat dilakukan tindakan operatif.
2. Pada kelemahan sfingter luar karena trauma atau distensi kandung kemih dapat diberikan :
- Urecholine 5 - 10 mg 3 kali sehari selama 10 hari
- Antibiotika terhadap infeksi
3. Pada kelainan saraf dapat diberikan :
- Urecholine
- Mencegah infeksi dengan antibiotika
- Mengosongkan kandung kemih secara teratur
- Terapi operatif terhadap factor penyebab
4. Pada kelainan hormonal diberikan stilbestrol 0,5 - 1 mg secara peroral selama 7 hari, perlu diperhatikan terhadap adanya thrombocytopenia.
0 komentar:
Posting Komentar