Rabu, 02 Mei 2012

Capillaria PADA ANJING DAN KUCING


Cacing genus Capillaria ( terutama species Capillaria felis cati dan Capillaria plica ) mempunyai predileksi pada saluran kemih oleh karena itu juga dikenal dengan sebutan bladder worm, induk semang utama anjing dan kucing.

Capillaria felis cati and Capillaria plica jarang bertindak sebagai parasit pada induk semang sehingga secara umum bladder worms jarang menyebabkan penyakit. Penyakit bisa terjadi karena adanya infeksi atau peradangan pada kandung kemih sehingga menimbulkan kesulitan urinasi dan terasa sakit. Ukuran tubuh Capillaria betina dewasa hampir 24½ inchi dan cacing jantan adalah separuh ukuran cacing betina dewasa.

Siklus hidup Capillaria secara langsung melibatkan cacing tanah sebagai induk semang antara. Cacing dewasa bertelur di dalam kandung kemih dan dikeluarkan melalui urin. Awalnya larva berkembang di lingkungan ( diluar tubuh induk semang utama ) sampai akhirnya ikut termakan oleh anjing maupun kucing baik melalui makanan dan air yang terkontaminasi urin atau langsung memakan cacing tanah. Larva melakukan migrasi dari sistem pencernaan menuju kandung kemih, disini mereka berkembang hingga menjadi cacing dewasa.

Telur Capillaria felis cati kadang dapat ditemukan pada feces yang terkontaminasi urin, telur cacing ini sering dikacaukan dengan telur lungworms ( cacing pada paru - paru ) atau whipworms ( cacing gelang ). Diagnosa terhadap Capillaria dilakukan sampai ditemukan telur dalam urin. Cacing dewasa juga dapat ditemukan jika kandung kemih dibuka melalui pembedahan.

Terapi terhadap kasus infeksi sekunder dari Capillaria yang disarankan menggunakan ivermectin 0.1 mg/bb per oral. Pencegahan dan pengendalian yang terbaik untuk menangani cacing Capillaria melalui metode pengeringan karena telor Capillaria sangat peka dengan suhu tinggi, selain itu juga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kandang.

0 komentar:

Posting Komentar